Harga emas menunjukkan tanda-tanda konsolidasi setelah mencapai rekor tertinggi di kisaran $2.882–2.883, sementara dolar AS mengalami rebound moderat dari level terendah lebih dari satu minggu. Perkembangan ini mendorong bull untuk mundur sejenak, mengingat kondisi pasar yang sudah overbought.

Meskipun ada beberapa aksi take profit, momentum penurunan untuk emas tetap terbatas, sehingga bear perlu berhati-hati sebelum berasumsi bahwa logam mulia ini telah mencapai puncaknya. Beberapa faktor kunci terus mendukung kekuatan emas:

• Perang Dagang AS-Tiongkok: Ketidakpastian seputar ketegangan perdagangan dan potensi dampak ekonomi dari kenaikan tarif mempertahankan permintaan emas sebagai aset safe-haven.
• Kebijakan Federal Reserve: Ekspektasi penurunan suku bunga Fed yang berkelanjutan pada tahun 2025 dan penurunan imbal hasil Treasury AS belum lama ini semakin meningkatkan daya tarik emas.
• Kondisi Overbought Secara Teknikal: Indeks Kekuatan Relatif (RSI) telah melampaui level 70, menunjukkan kondisi overbought. Ini menunjukkan bahwa konsolidasi jangka pendek atau penurunan moderat dapat memberikan peluang masuk yang lebih aman bagi pembeli baru.

Level Teknikal Penting yang Perlu Diperhatikan

Jika terbentuk koreksi, support diperkirakan berada di level $2.855–2.850, tempat bull mungkin masuk untuk menstabilkan harga. Breakout ke bawah zona ini dapat membuka peluang berlanjutnya penurunan menuju $2.810–2.800. Level $2.773–2.772 berfungsi sebagai level support utama— breakout ke bawah ambang ini dapat memicu penjualan teknikal, yang mengarah pada retracement lebih dalam.

Namun, breakout terbaru melalui level resistance kunci menunjukkan bahwa jalur dengan hambatan paling sedikit untuk emas tetap ke arah atas.